السلام عليكم
بسم الله الرحمن الرحيم
andai aku adalah panglima perang,
jalan yang aku cari pastinya jihad fisabilillah,
andai aku mencari serikandi,
pasti serikandi yang beragama pertama yang pasti menjadi pilihan.
dimana letaknya nilai seorang serikandi pada mata panglima?
pada rupanya, pada darjatnya, pada hartanya atau pada agamanya?
jika panglima memilih agamanya, maka dapat ia kesemuanya,
andakah itu tidak cukup lagi?
aku bertanya kepada diriku sebagai panglima,
apakah pilihanku?
pasti aku akan memilih agamanya,
serikandi pilihan hati sukar dicari cukuplah mencintai Allah lebih dari segalanya.
andai aku bisa menerima serikandi pasti akad aku hadiahkan,
bukan sang panglima mencari nafsu semata-mata,
tetapi mencari hubungan yang halal dalam pergaulan,
mencari suri penaman hati, peneman dakwah dalam mendekatkan diri kepada Allah.
apakah wujud serikandi dalam angan-angan panglima?
atau ilusi yang hanya berbicara tanpa gambaran rialiti,
jika itu sudah nyata maka jangan mudah putus asa,
kerana putus asa dibenci oleh Allah.
dalam sujud panglima berdoa:
ya Allah andai serikandi itu adalah jodoh panglima,
maka kau campkanlah perasaan sayang dalam diri serikandi,
agar serikandi bisa mencinta panglima seperti mana panglima mencintai serikandi,
dan jadikalan serikandi itu satu-satunya ratu di hati panglima,
bersama-sama memegang panji-panji Allah dalam menegakkan kalimah LAILAHAILLAALLAH!
bicara panglima bukan bicara biasa,
bicara hati sampai keminda,
bicara khiasan purnama mengambang,
menghiasi kamar sang serikandi yang suram.
setiap tatapan penuh makna,
setiap khiasan penuh berhikmah,
memberi makna yang utuh buat serikandi,
supaya bisa menrima panglima yang sedang mencari suri hati yang lara.
sebuah nukilan bukan satu penceritaan,
yang direka tanpa alasan,
luahan panglima satu lamaran
buat serikandi yang sekian lama menjadi idaman..
بسم الله الرحمن الرحيم
andai aku adalah panglima perang,
jalan yang aku cari pastinya jihad fisabilillah,
andai aku mencari serikandi,
pasti serikandi yang beragama pertama yang pasti menjadi pilihan.
dimana letaknya nilai seorang serikandi pada mata panglima?
pada rupanya, pada darjatnya, pada hartanya atau pada agamanya?
jika panglima memilih agamanya, maka dapat ia kesemuanya,
andakah itu tidak cukup lagi?
aku bertanya kepada diriku sebagai panglima,
apakah pilihanku?
pasti aku akan memilih agamanya,
serikandi pilihan hati sukar dicari cukuplah mencintai Allah lebih dari segalanya.
andai aku bisa menerima serikandi pasti akad aku hadiahkan,
bukan sang panglima mencari nafsu semata-mata,
tetapi mencari hubungan yang halal dalam pergaulan,
mencari suri penaman hati, peneman dakwah dalam mendekatkan diri kepada Allah.
apakah wujud serikandi dalam angan-angan panglima?
atau ilusi yang hanya berbicara tanpa gambaran rialiti,
jika itu sudah nyata maka jangan mudah putus asa,
kerana putus asa dibenci oleh Allah.
dalam sujud panglima berdoa:
ya Allah andai serikandi itu adalah jodoh panglima,
maka kau campkanlah perasaan sayang dalam diri serikandi,
agar serikandi bisa mencinta panglima seperti mana panglima mencintai serikandi,
dan jadikalan serikandi itu satu-satunya ratu di hati panglima,
bersama-sama memegang panji-panji Allah dalam menegakkan kalimah LAILAHAILLAALLAH!
bicara panglima bukan bicara biasa,
bicara hati sampai keminda,
bicara khiasan purnama mengambang,
menghiasi kamar sang serikandi yang suram.
setiap tatapan penuh makna,
setiap khiasan penuh berhikmah,
memberi makna yang utuh buat serikandi,
supaya bisa menrima panglima yang sedang mencari suri hati yang lara.
sebuah nukilan bukan satu penceritaan,
yang direka tanpa alasan,
luahan panglima satu lamaran
buat serikandi yang sekian lama menjadi idaman..
1 aku rase post ko tak bleh blah:
jika hatiku yang kau pohon, maka pohon lah padaNya.. :)
-pseudononymous-
Post a Comment